Sabtu, 11 Oktober 2014

Setiap manusia yang hidup di muka bumi ini tidak akan pernah terlepas dari masalah. Manusia dihadapkan oleh permasalahan hidup dengan tujuan untuk menguji kemampuan atau kapasitas yang terdapat di dalam diri orang tersebut. Apabila ia mampu menghadapinya dengan baik, dengan demikian ia mendapatkan pengalaman yang sangat berharga untuk dirinya sendiri dan untuk membantu orang lain yang memiliki masalah serupa dengannya. Tuhan tidak akan pernah memberikan masalah kepada manusia melebihi kemampuan orang tersebut. Seorang manusia yang menghadapi masalah, artinya akan naik level atau naik tingkat di dalam kehidupannya. Dengan demikian, kemampuannya pun semakin besar dan berharga di mata Tuhan.
Hal yang pertama yang Anda lakukan adalah bersyukur dengan keadaan saat ini, bahwa Anda masih memiliki keluarga (ayah, saudara kandung, paman-bibi, dan teman-teman) yang menyayangi dan memperhatikan Anda, walaupun Ibu sudah meninggal. Kepergian Ibu atau orang yang sangat dicintai menjadi beban yang snagat berat dalam menjalani kehidupan Anda dan orang lain yang mengalaminya. Oleh sebab itu, sangat manusiawi atau wajar jika Anda menjadi terpuruk dan merasa kehilangan pengangan hidup serta merasa tidak berguna.
Namun, keterpurukan dan perasaan kehilangan yang berlarut-larut dapat membuat Anda semakin kehilangan semangat hidup, bahkan menjadi tidak memiliki tujuan hidup. Selain untuk Ibu, tujuan Anda berada di dunia ini juga untuk melengkapi kebahagiaan Ayah dan saudara kandung Anda, serta kerabat dan teman-teman yang sayang kepada Anda. Mereka selalu berusaha untuk membahagiakan Anda. Apakah Anda ingin membahagiakan mereka? Apakah Anda ingin membahagiakan diri Anda sendiri? Apakah Anda ingin melihat Tuhan bahagia?
Kedua, ampunilah orang-orang yang memperlakukan Anda dan keluarga dengan tidak baik. Tugas manusia di bumi adalah membagikan kebaikan untuk sesamanya. Apabila diperlakukan tidak baik oleh sesamanya, manusia harus tetap bersikap baik. Pembalasan adalah milik Tuhan. Karena tidak ada manusia yang tidak berdosa sehingga mereka tidak berhak menghakimi kesalahan orang lain dan melakukan pembalasan. Yakinlah bahwa akan ada waktunya Tuhan membela Anda dan keluarga jika kalian mau mengampuni dan bersikap baik dengan orang lain yang telah menyakiti.
Ketiga, carilah sahabat atau saudara yang Anda anggap dewasa dan dapat dipercaya (misalnya teman yang juga telah kehilangan ibu namun sudah mampu untuk hidup normal). Mulailah Anda membuka diri untuk membagikan hal yang Anda rasakan (kesedihan, kekecewaan, kerinduan dengan ibu, dan lain-lain) kepada orang lain. Yang Anda lakukan selama ini adalah menutupi (di depan orang lain) semua perasaan negatif tersebut dan tidak menyelesaikannya. Dengan demikian, kesedihan selalu berada di dalam diri Anda, bahkan kesedihan tersebut semakin mendalam dan membuat Anda tertekan.
Percayakan sahabat untuk menghibur dan menolong Anda. Apabila Anda mengatakan dengan jujur setiap perasaan Anda, maka mereka pun akan dengan mudah memberikan pertolongan atau bantuan (doa dan saran) kepada Anda. Namun sebaliknya, Anda akan selalu merasa sedih dan tertekan sendiri bila Anda hanya menyimpan masalah atau perasaan tersebut seorang diri. Orang lain pun tidak akan pernah tahu jika Anda tidak pernah mengatakannya sehingga Anda selalu merasa sendiri padahal di sekeliling Anda banyak orang lain yang bersedia dan rela membantu.
Bahkan, Anda dapat melakukan hal tersebut dengan saudara kandung (kakak dan adik) Anda. Kalian dapat saling berbagi cerita mengenai hal-hal yang dirasakan dan menjadi kesulitan hidup. Dengan demikian, hubungan kalian akan semakin berkualitas, semakin memperhatikan satu sama lain, saling menyayangi, saling memberikan kekuatan dan dukungan, dan sebagainya. Itulah manfaat saudara, teman, dan kerabat di sekeliling kita yang Tuhan berikan.
Keempat, apabila Anda telah melakukan hal-hal sebelumnya di atas (proses demi proses), maka Anda pun akan dapat merasakan hidup normal, walaupun Ibu telah meninggal dan ayah telah menikah lagi. Jika Anda ingin memiliki masa depan yang cerah dan lebih baik, Anda harus menjalani saat ini dengan sangat baik. Masa lalu biarlah berlalu dan menjadi kenangan terindah, khususnya dengan Ibu. Lakukan yang terbaik untuk hidup Anda, ada atau tanpa Ibu di tengah keluarga. Anda dapat mengambil hikmah dari kepergian Ibu, bahwa beliau telah mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya.
Hidupilah hidup ini dengan hidup